Pasar Terapung (Floating Market) Damnoen Saduak , Thailand
Damnoen Saduak
Floating Village (pasar terapung) terletak di Damnoen Saduak distrik,
propinsi Ratchaburi, sekitar 105 km dari kota Bangkok, Thailand.
Menurut sejarah, sekitar tahun 1866, Raja Rama IV memerintahkan
penggalian kanal sepanjang 32 km di Damnoen Saduak. Kanal ini akan
menghubungkan sungai Mae Klong dengan sungai Tachine. Tanah disekitar
kanal diyakini sangat baik kualitasnya untuk menanam berbagai jenis
buah dan sayur-sayuran.
Pasar terapung
Damnoen Saduak menjadi salah satu objek wisata Thailand sebagai
tempat yang sangat menarik bagi wisatawan untuk melihat cara
tradisional menjual dan membeli barang-barang seperti dipasar
tradisional di darat umumnya. Selain terkenal dengan agribisnisnya,
Thailand ternyata sangat memelihara kegiatan tradisionalnya menjadi
daya tarik wisata asing.
Lokasinya terlihat
teratur dan aman bagi wisatawan. Didaerah kita sendiri banyak suasana
yang seperti itu, tapi tidak tertata dengan baik, sehingga tidak ada
yang bisa dijual untuk wisatawan asing, yang ada cuma daerah kumuh.
Alat
transportasi wisata Damnoen Saduak menggunakan perahu / sampan yang
digawangi seorang nahkoda. Asyik nih, naik perahu menyusuri
kanal-kanal (dalam Bahasa Thai disebut Khlongs) sempit, menuju pasar
terapung. Perahu melaju kencang, membelah kanal sempit yang lebarnya
hanya sekitar dua meter. Air di kanal tersebut berwarna coklat keruh
tapi nggak ada sampahnya. Sesekali perahu berpapasan atau
bersimpangan dengan perahu lainnya yang kebanyakan juga mengangkut
turis. Buat wisatawan yang baru pertama kali akan terusa takut,
sepertinya perahu akan bertabrakan. Bisa berabe kan, kalau perahu
bertabrakan dan kita kecebur ke dalam kanal yang airnya coklat keruh?
Namun, nahkoda terlihat cukup jago menjalankan perahu. Soalnya,
memang pekerjaannya sehari-hari. Perahu terus melaju dengan kencang,
berbelok kanan kiri menyusuri kanal-kanal sempit. Melewati
perkampungan penduduk yang kebanyakan berbentuk rumah panggung yang
didirikan di atas air, di kanan kiri kanal. Beberapa saat kemudian,
mulai terlihat pedagang cendera mata di pinggir kanal. Kebanyakan
berjualan souvenir khas Thailand. Pedagang yang menjajakan
dagangannya di atas perahu juga mulai terlihat. Ketika memasuki
lokasi pasar, suasana semakin ramai. Kanal penuh sesak dengan perahu
pedagang maupun perahu turis. Bahkan, di beberapa tempat (pertigaan/
perempatan kanal), terjadi kemacetan. Perahu berhenti total karena
kanal yang sangat sempit dipenuhi oleh banyak perahu yang akan menuju
ke lokasi pasar terapung. Ternyata kemacetan, bukan hanya di jalan
darat, di kanal/sungai pun terjadi kemacetan.
Komentar
Posting Komentar