Bamboo Rafting, Loksado, Kabupaten Hulu Sungai selatan, Kalimantan Selatan, Indonesia
Sungai Amandit,
Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Arung
jeram Loksado tepatnya berada di 60 km dari kota Kandangan, ibukota
kabupatan Hulu Sungai Selatan atau 195 km dari Banjarmasin Kalimantan
Selatan. Transportasi untuk mencapai Loksado, bisa ditempuh
dengan kendaraan pribadi atau menyewa mobil. Jarak dari Banjarmasin
sampai dengan Kandangan adalah sekitar 133 Km. Dari Kandangan,
lanjutkan perjalanan menuju ke Loksado. Daerah di sekitar Loksado
kini juga bertumbuh menjadi sebuah objek wisata yang baik. Sudah
terdapat banyak fasilitas dibangun agar wisatawan betah berada di
Loksado. Hotel, cottage dan restoran semakin banyak bertebaran di
sudut kota. Petani bambu yang pada awalnya hanya menggantungkan
pendapatannya dari berjualan bambu pun, kini memperoleh pendapatan
tambahan dengan menjadi seorang joki Bamboo rafting di Loksado.
Arung Jeram Bambu
atau lebih dikenal dengan bamboo rafting merupakan salah satu wisata
terkenal di Chiang Mai. Di Indonesia, khususnya di Kecamatan
Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan
Arung jeram menggunakan bambu ini disebut dengan Balanting Paring dan
juga menjadi objek wisata unggulan.
Kalau dilihat dari
sejarahnya, balantng paring ini merupakan kebiasaan penduduk loksado
dalam menjual bambu (“paring” dalam bahasa banjar) menuju kota,
biasanya di bawa ke Kandangan, bahkan terus sampai ke Nagara (Kec.
Daha Utara dan Daha Selatan). Karena belum ada atau minimnya alat
transportasi untuk membawa bambu, petani memakai cara mengikat bambu
hasil panenannya dalam jumlah sekitar 50 sampai 70 batang ke dalam
satu ikatan, dan mereka naiki menuju Kota kandangan. Jika waktu
tempuh di darat hanya sekitar dua jam, dengan mengarungi sungai
Amandit, petani membutuhkan dua hari perjalanan untuk sampai di
Kandangan, Ibu Kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Selain membawa
bambu untuk dijual di kota, para petani juga sekaligus membawa hasil
bumi lainnya yang bisa mereka jual. Seperti karet atau kayu manis
yang mereka tumpuk di atas bambu. Waktu yang mereka pilih adalah di
saat air Sungai Amandit pasang, sehingga mereka tidak banyak
menjumpai halangan batu-batu di sepanjang sungai. Karena
kebiasaan penduduk lokal itulah, saat ini banyak sekali wisatawan
yang ingin menikmati asyiknya petualangan menyusuri sungai Amandit.
Tetapi bamboo rafting untuk wisatawan dilakukan saat arus sungai
Amandit surut, karena ada tantangan batu-batuan sepanjang perjalanan
yang bisa dinikmati. Bambo Rafting Loksado menggunakan
rakit bambu yang berasal dari beberapa batang bambu diikat menjadi
satu, dan biasanya berjumlah sekitar 16 batang.
Joki Bambo Rafting
Loksado sudah piawai dalam menghadapi jeram Untuk merasakan
pengalaman ini dengan rute Loksado Tanuhi, Anda harus membayar Rp.
200.000,- (untuk membayar Joki dan sewa Lanting) dan rute
Loksado – Muara Hatip sebesar Rp. 300.000. Jika ingin merasakan
sensasi perjalanan seperti petani bambu, rute Loksado – Kandangan,
dengan waktu tempuh dua hari, makan harus memakai sistem borongan.
Rute Loksado Kandangan hanya berlaku di bulan Desember, saat debit
air Sungai Amandit meningkat drastis. Dan acara ini sekaligus menjadi
acara Tahunan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan
dalam memperingati Hari Jadi Kabupaten, pada tanggal 2 Desember.
Pada tahun 2010
kemarin dalam rangka Hari Ulang Tahun Kabupaten Hulu Sungai Selatan
ke-60 bamboo rafting diikuti oleh 40 tim dari berbagai
daerah, Rute loksado – Kandangan menempuh jarak sekitar 40
kilometer dari Loksado di Pegunungan Meratus hingga Kandangan, ibu
kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan memerlukan waktu selama dua
hari. Biasanya,Hari pertama dari Loksado menuju ke Kandang
Haur, dan diteruskan dari Kandang Haur ke Kandangan yang dilakukan
Hari berikutnya.
Bambo Rafting Hari
Jadi Kabupaten (Rute Loksado – Kandangan)
Sungai Amandit
sangat mengagumkan dan memberikan pengalaman yang pasti tidak akan
bisa dilupakan. Dengan arus yang deras dan bebatuan di mana-mana,
rakit bambu akan seperti menari liar menyusuri Sungai Amandit.
Menjaga keseimbangan badan selama berada di atas perahu bambu musti
dilakukan jika tak ingin terjun bebas ke dasar sungai. Di beberapa
tempat dengan arus yang deras, perahu bambu akan bergoyang-goyang
dengan dahsyat, dan hampir membanting siapapun yang berada di
atasnya. Rakit bambu akan dikendalikan oleh joki bamboo rafting yang
menemani perjalanan Anda, dengan menggunakan sebatang galah bambu.
Peserta Bambo
Rafting Loksado – Kandangan
Joki harus
pintar-pintar mengarahkan perahu bambu agar tidak membentur batu pada
bagian ujungnya. Di beberapa bagian sungai, arus justru sangat kecil
dan air sangat dangkat sehingga rakit bambu sulit untuk bergerak.
Diperlukan usaha agar bisa membuat perahu kembali bisa berjalan. Pada
saat itulah, kita dapat menikmati pemandangan alam di sepanjang
sungai Amandit. Saat joki mengangkat perahu bambu agar bisa berlayar
kembali, gunakan kesempatan untuk mengambil gambar-gambar pemandangan
di sekeliling.
Komentar
Posting Komentar